Jumat, 29 Oktober 2010

sedikit tentang penulis ^_^

Nama lengkap saya Muhammad Fiqri Rifatah..
sehari-harinya saya dipanggil Okie..
lahir ditengah-tengah keluarga yang sangat mencintai Musik, tepat pada
Medan, 22 Juli 1994 (promosi.. hahaha ^,^ )
saya sangat hobi dengan apa yang berhubungan dengan Musik dari sejak kecil..
Mungkin dengan kecintaan saya terhadap musik, membuat daya musikalitas saya semakin ter-asah (hahaha... perasaan kaleeee,,,) :D
saya mengapresiasikan ini dengan cara bermain PIANO..
misi saya kedepannya...
bisa menjadi musisi atau entertain yang sukses di bidang saya sendiri...
ammiinn...

Sekian,
Okie de Micro.

Kamis, 28 Oktober 2010

PIANIST

Apakah anda seorang yang pernah mengikuti kursus piano, namun berhenti di tengah jalan sebelum bisa bermain piano? Pernahkah dipikirkan apa yang merupakan alasan utama anda berhenti belajar piano? Jawaban yang singkat dan sering terdengar adalah "saya tak ada waktu latihan," "saya terlalu sibuk dengan pekerjaan" dan lain-lain. Memang alasan-alasan itu benar tetapi alasan itu belum tentu menjadi dasar utama anda berhenti belajar piano. Ada orang terus menerus belajar piano hingga bertahun-tahun, ia mengikuti ujian lokal, nasional dan Internasional (ABRSM), namun kelihatannya ia bukan seorang pianis yang berhasil. Ia bukan seorang pianis yang menonjol, karena kemungkinan semua kegiatan itu diikuti bukan karena kemauannya sendiri tetapi kemauan orangtua, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.

Harus diakui bahwa belajar piano itu tidak mudah dan menuntut suatu usaha keras, disiplin dan dorongan yang kuat dari dalam diri sendiri. Tanpa ada dorongan dari dalam diri sendiri niscaya ia bisa berhasil. Faktor penting inilah yang harus dimiliki setiap siswa piano yang ingin berhasil. Memang banyak orang berkata, bakat seseorang yang menentukan keberhasilan seseorang. Itu benar, tetapi tak seorangpun di dunia ini yang mengetahui bakatnya tanpa terjun ke bidang musik itu. Jika ingin mengetahui apakah seseorang memiliki bakat dalam piano, maka ia harus ikuti proses belajar piano. Selama dalam proses belajar inilah, secara progresif, lambat tapi pasti, ia akan mengetahui apa ia berbakat dalam piano. Terlepas dari apakah anda mengetahui bakat anda atau tidak, ada beberapa kualitas penting yang harus dimiliki seorang pelajar piano yang ingin berhasil.
Ia Harus Memiliki Daya Tarik

Seorang yang ingin berhasil dalam piano, ia harus memiliki daya tarik terhadap piano. Maksudnya, ia harus senang mendengarkan permainan piano, atau senang melihat konser piano. Kita tidak bisa bayangkan jika ia tidak suka mendengarkan piano, lalu ia dipaksa belajar piano. Ketertarikan ini sangat dibutuhkan seorang siswa piano, karena ia akan menggeluti piano paling sedikitnya 6-8 tahun ke depan. Ini merupakan perjalanan yang panjang dan melelahkan, tetapi daya tarik ini akan menjadi modal utama dalam melalui semua kesulitan yang akan dihadapi.
Ia Harus Memiliki Rasa Ingin Tahu

mengajar_pianoKetika seseorang belajar piano, ia akan disuguhkan berbagai macam informasi baik saat belajar di tempat kursus ataupun saat sedang berlatih di rumah. Banyak istilah-istilah dalam bahasa asing yang akan terus-menerus menjadi bagian proses belajarnya selama belajar piano. Seseorang yang memilki rasa ingin tahu, ia akan mencari informasi apa yang ia tidak tahu. Ia akan bertanya kepada guru piano, teman bahkan orangtuanya tentang apa yang ia tidak ketahui. Dengan kata lain ia tidak merasa bosan atau jenuh dengan banyak hal yang tidak ia ketahui tetapi memacunya untuk menggalinya sesuai kemampuannya.
Ia Harus Memiliki Rasa Antusias

Dalam bermain piano, seseorang harus memiliki semangat yang tinggi yang selalu membara dalam dirinya untuk terus maju hingga berhasil. Orangtua, keluarga dan sahabat bisa mendorongnya untuk terus maju tetapi dorongan dan hasrat yang datang dari diri sendiri merupakan modal utama untuk mencintai dan menyukai musik. Ini menjadi penentu bagi kemajuan siswa piano.
Ia Harus Memiliki Kesensitifan

Musik itu adalah ungkapan emosi dan perasaan. Oleh karena itu seluruh aspek dari diri seorang pianis seperti pikiran, jiwa dan gerak tubuhnya harus berbeda dalam keadaan 'tune' dalam mengekspresikannya. Lagu yang dimainkan harus direnungkan dan dihayati dengan hati-hati agar dapat menjiwai lagu yang dimainkan. Kepekaan ini adalah salah satu aspek yang dipercaya dapat menentukan kualitas dari seorang siswa yang berhasil. Inilah yang membuat seorang pianis berbeda dengan yang lain meskipun sama-sama bisa memainkan lagu tersebut.
Ia Harus Rendah Hati

Rasa percaya diri yang dibangun selama belajar piano bisa membuat pianis menjadi sombong. Ketika seorang pianis menghasilkan permainan yang indah dan sempurna, ia membutuhkan pengakuan dari para penonton dan juri, tetapi juga harus menerima batasan. Ada saatnya ia melakukan kesalahan, lupa, gugup bahkan tergelincir di saat memainkan sebuah lagu, apapun yang terjadi, ia harus menerima segala saran dan masukan dari orang-orang yang memiliki pengalaman yang lebih luas dari dirinya sendiri. Dengan kata lain, janganlah menganggap dirinya yang paling hebat dari semua orang atau mengganggap dirinya lebih hebat dari gurunya sendiri. Kerendahan hati akan menjadi keberhasilan seorang pelajar piano karena ia akan terus belajar dan belajar, tetapi kesombongan akan merupakan akhir dari karir seorang pianis.
Ia Harus Tekun

Ketekunan adalah kunci keberhasilan dalam bermain piano. Ada suatu perkataan "lebih baik berlatih piano 15 menit setiap hari daripada 3 jam tapi sekali seminggu." Ini mengarah pada ketekunan seorang pelajar piano. Jika ingin berhasil dalam piano, ia harus belajar dengan tekun dan tekun. Jangan pernah menganggap remeh akan ketekunan atau menggampangkan suatu latihan yang diberikan guru piano (piano tutor). Ingat! Jika bersikap "menggampangkan," ia tidak akan pernah berhasil.
Ia Harus Sabar

Selama belajar piano, ia akan menghadapi banyak kesulitan yang membuatnya merasa frustrasi. Belajar piano itu sangat sulit tetapi ia harus memiliki kesabaran dengan diri sendiri, baik dalam mengendalikan pikiran maupun seluruh tubuhnya. Hal penting lain yang perlu dimiliki adalah jangan lupa untuk bersikap sabar terhadap guru yang membimbing. Segala sesuatunya jika dikerjakan dengan penuh kesabaran akan membuahkan hasil yang maksimal. Yang jelas belajar piano butuh waktu bertahun-tahun dan tidak ada jalan pintas untuk itu. Ia perlu sabar selama tahun-tahun itu untuk bisa melihat hasilnya.
Ia Harus Rasional

Jangan sekali-kali berpikir dalam waktu singkat ia berharap dapat langsung memainkan sebuah karya Chopin, Bach, Mozart dan lain-lain. Jangan pula pernah membandingkan kemampuan permainannya dengan gurunya, ataupun orang lain yang sudah bertahun-tahun bermain piano. Sikap membandingkan merupakan sikap orang yang tidak rendah hati. Cukup konsentarasi pada seluruh jari-jari tangannya ketika memainkannya. Berpikirlah realistis dan masuk akal, serta ikuti setiap pelajaran selangkah demi selangkah.
Ia Harus Berdedikasi

Apapun yang dikerjakan, jika tanpa dedikasi yang tinggi, seseorang tidak akan berhasil. Ia harus menyediakan waktu dan kerja keras yang pantang menyerah untuk belajar piano. Jadikanlah bermain piano menjadi salah satu kegiatan yang diprioritaskan dalam kehidupannya. Dengan kata lain, apa yang gurunya minta untuk dilakukan, harus dikerjakan dengan baik dan sempurna karena itu adalah bukti dedikasinya belajar piano.
Ia Harus Kreatif

Musik itu adalah seni dan dimana ada seni di situ dituntut kreatifitas untuk mendapatkan suatu keindahan, keharmonisan dan hasil yang memuaskan. Sederet notasi musik (music notes), bukanlah musik itu sendiri melainkan cara bagaimana nada-nada musik itu dapat membawa sebuah pengalaman hidup melalui musik. Seorang pemain piano dituntut untuk kreatif dan inilah yang membedakan seorang pemain piano yang satu dengan yang lainnya.

LANGKAH AWAL BELAJAR PIANO

Warning! Tips berikut ini bukan buat kamu-kamu yang pernah belajar musik (minimal 1 tahun kursus). Tapi lebih ditujukan untuk membantu orang-orang yang belum pernah sama sekali menyentuh yang namanya piano atau keyboard. Murid-murid lebih sering menyebut “awam musik”. Ok, let’s get on with it.

1. Punya alatnya dulu dong!

Banyak yang berpikir : bisa dulu baru nanti beli. Kamu pernah belajar naik sepeda? Sudah? Ok, kamu bisa naik sepeda dulu baru beli atau beli dulu sepedanya? Got it? Ya, bermain musik adalah sebuah keahlian (skill). Menurut Longman Dictionary of Contemporary English: “Skill is an ability to do something well especially because you have learned and practiced it.” Jadi gak mungkin kamu bisa main Fantasy Impromptu atau Winter Games-nya David Foster setelah kamu dapat ilham lewat mimpi! You got to practice! Gimana mau latihan kalau gak ada alatnya. Mungkin kamu gak harus beli, bisa pinjam dulu atau numpang di rumah orang lain untuk belajar. Tapi intinya kamu harus punya alatnya dulu. Kebanyakan orang tua ragu membelikan anaknya piano/keyboard karena takut sang anak gak serius. Hal yang wajar. Tapi kalau si ortu mengharuskan anaknya bisa bermain, kalau bisa sampai jago, tanpa memberikan sarana berlatih itu namanya dzalim (dibaca: semena-mena!). Kasihan anaknya. Kalau memang belum mampu beli yang mahal, beli yang murah dulu aja. Sekarang sudah banyak kok jenis piano/keyboard dengan beragam variasi harga.

2. Kenali dulu alatnya.

Tau gak perbedaan piano dan keyboard? Piano berbentuk papan tuts tunggal, sepanjang 88 tuts atau kurang lebih 7 ½ oktaf, dengan bilah tuts yang lebih tebal dan berat dibandingkan keyboard. Piano terbagi atas piano akustik dan piano digital. Kalau piano akustik memiliki sumber bunyi dari senar logam yang dipukul dengan tuts, jadi tidak digerakkan oleh listrik. Klik http://www.pianokeyboard.com/pages_of_piano_history/History.htm untuk mengetahui jenis-jenis piano akustik. Harga baby grand piano yang paling murah sekitar 60 juta-an, itupun second. Kalau upright piano yang second mulai dari sekitar 8 juta-an.

Sekarang juga sudah banyak piano digital, yang sumber bunyinya berasal dari hasil sampling piano akustik (PCM wave) yang digerakkan oleh listrik. Panjangnya antara 76 hingga 88 tuts. Harganya? Mulai dari 3 jutaa-an. Tapi kamu harus hati-hati memilih karena tutsnya berbeda-beda. Ada yang namanya weighted keys atau graded hammer keys, maksudnya tutsnya lebih berat dan tebal seperti piano akustik. Tapi ada juga yang tidak setebal itu atau malah ringan seperti tuts keyboard biasa.

Nah kalau keyboard ada yang berjenis synthesizer, interactive/intelligent/portable/arranger keyboard, controller, sampler dan workstation. Untuk lebih jelasnya coba kamu lihat di halaman 1 buku “Metode Dasar Bermain Piano Pop” dan halaman 1 buku “Mahir Bermain Keyboard Tunggal”.

3. Memilih alat

Banyak murid saya bilang piano mahal, alat mereka di rumah keyboard. Bisa gak belajar piano pada keyboard? Bisa saja, gak masalah. Kalau hanya untuk menguasai basic piano. Tapi lebih lanjut dari itu kamu perlu beli piano deh. Kalau kamu belum mampu beli piano akustik bisa dengan piano digital. Malah enak gak makan tempat dan bisa diatur volume suaranya. Tapi tetap saja mekanisme tutsnya masih lebih natural dan nyaman piano akustik ya.

4. Mitos seputar belajar piano/keyboard

* Bisa piano berarti bisa semua alat.

Itu mitos yang paling sering saya dengar. Saya sudah bahas di artikel "Bisa Piano Berarti Bisa Semua Alat Musik".

* Belajar keyboard gak serius, cuma hiburan. Kalau mau serius belajarlah piano.

Wah gak bener tuh, silabus keyboard saya sampai grade 7 (7 tingkat). Dan banyak guru piano dan guru organ yang belajar keyboard sama saya belum lulus juga.

* Belajar piano klasik yang paling baik, nanti kalau mau belajar pop atau jazz lebih gampang.

Jangan muter-muter bos! Kalau kamu mau belajar piano pop sekalian dari awal saja. Sudah ada metodenya kok dan silabusnya ada 6 grade lho. Kalau kamu belajar piano klasik dulu bisa sampai tua baru bisa belajar piano pop. Dasar bermain piano sama untuk semua jurusan.

* Main keyboard bisa “merusak” jari.

Nah kalau ini ada benarnya karena tuts keyboard memang lebih ringan dan tidak se-ekspresif piano.

Nah kalau semua poin di atas sudah kamu penuhi baru datang ke kursus musik terdekat atau hubungi guru piano/keyboard ke rumah. Atau mau belajar sendiri? Boleh juga, coba cari buku-buku piano/keyboard yang sudah saya tulis di toko buku terdekat. Mudah kok, gak rumit. OK, enjoy your piano adventure!
Roland RG-1 SB Digital Grand Piano
List price: Rp.49,500,000.00
Price: Rp.39,600,000.00
You save: Rp.9,900,000.00 (20%)